Senin, 18 Maret 2013

Pengetahuan spies burung purba


Burung Purba Memiliki Empat Sayap

Oleh Tanya Lewis, Staf Penulis LiveScience
Lebih dari 100 juta tahun yang lalu, burung yang hidup di tempat yang sekarang menjadi Cina memiliki sayap di kaki mereka, sebuah studi fosil baru menunjukkan.

Para peneliti menemukan bukti bulu-bulu besar yang berada di kaki 11 spesimen burung yang ada di Shandong Tianyu Museum of Nature di Cina. Bulu itu menunjukkan bahwa burung purba memiliki empat sayap, yang mungkin telah memainkan peran dalam evolusi penerbangannya. Temuan itu dilaporkan ilmuwan dalam sebuah hasil penelitian yang diterbitkan hari ini (14 Maret) di jurnal “Science”.

Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa burung berevolusi dari dinosaurus berbulu lainnya. Ini didukung oleh penemuan fosil makhluk seperti burung yang berbulu. Pada 2000, para ilmuwan menemukan dinosaurus nonavian dengan bulu di lengan dan kaki, yang disebut Microraptor, yang mungkin saja bisa terbang.

Selain itu, spesimen dari Archaeopteryx, sebuah fosil peralihan antara burung modern dan dinosaurus berbulu, menunjukkan struktur samar yang mirip bulu pada kaki mereka, tetapi tanda-tanda tersebut tidak dijaga dengan baik.

Sekarang, bulu di kaki tersebut telah terlihat dalam 11 fosil museum yang dikumpulkan dari pembentukan Lower Cretaceous Jehol di Liaoning, China, dari periode sekitar 150 juta sampai 100 juta tahun yang lalu. Bulu tersebut kaku dan menempel langsung keluar dari kaki burung, dan memiliki luas permukaan yang cukup besar untuk menjadi aerodinamis, ujar para peneliti.

Fosil-fosil tersebut adalah milik setidaknya empat kelompok yang berbeda, termasuk Sapeornis, Yanornis, dan Confuciusornis, serta kelompok Enantiornithes. Temuan itu menunjukkan bahwa bulu pada kaki bukanlah evolusi langka.

Para peneliti juga menganalisis bulu pada burung lain dan dinosaurus yang bukan burung. Bulu yang menutupi seluruh kaki pertama kali dikembangkan pada dinosaurus, yang berlanjut pada burung pruba dan kemudian menghilang, hasil tersebut menyiratkan. Burung berangsur-angsur kehilangan bulu pada kaki mereka, dan hari ini, burung modern memiliki sayap di lengan mereka.

Apakah burung purba menggunakan bulu-bulu kaki mereka untuk terbang, dan bagaimana mereka melakukannya, bisa diperdebatkan. Menurut para peneliti studi, permukaan datar yang dibentuk oleh bulu tegak lurus yang kaku bisa memberikan daya angkat dan manuver.

"Fosil-fosil baru? Banyak kesenjangan dalam pandangan tentang evolusi awal burung," ujar pakar hewan terbang David Alexander dari University of Kansas, Lawrence, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Alexander setuju bahwa bulu mungkin memiliki beberapa fungsi aerodinamis. "Meskipun apakah sebagai stabilisator, kemudi, atau sayap masih harus diteliti lebih lanjut."

Beberapa ilmuwan lain tidak terlalu yakin. Paleontolog Kevin Padian dari University of California, Berkeley, mengatakan kepada majalah Science bahwa penulis tidak memberikan bukti bahwa bulu berkontribusi apapun pada kemampuan terbang. Bahkan, bulu-bulu tersebut hanya akan memberi beban yang akan menghambat penerbangan, ujar Padian. Burung mungkin telah menggunakan bulu mereka untuk mencari pasangan, para ilmuwan lain mengatakan.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan fungsi bulu tersebut. Memeriksa fosil dari ribuan koleksi museum akan sangat membantu, ujar penulis penelitian.

0 komentar:

Posting Komentar