Senin, 18 Maret 2013

Pengetahuan Partikel


Para Ahli Temukan Partikel Higgs
Oleh Jeanna Bryner, Managing Editor LiveScience | LiveScience.com

Partikel Higgs, yang ditemukan dalam ledakan atom terbesar di dunia tahun lalu, dianggap mampu menjelaskan bagaimana partikel lainnya mendapatkan massa, demikian dilaporkan para ilmuwan dalam konferensi tahunan Rencontres de Moriond di Italia.

Pada 4 Juli 2012, para ahli fisika dengan keyakinan 99 persen mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sebuah elemen partikel baru yang memiliki bobot 126 kali lebih besar dari massa proton, yang kemungkinan besar adalah partikel Higgs yang selama ini dicari. Partikel Higgs itu terkadang dianggap sebagai “partikel Tuhan,” seperti yang disebut banyak ilmuwan.

Namun dua percobaan, CMS dan ATLAS, masih belum memiliki data yang cukup guna memastikan bahwa boson Higgs, adalah bagian terakhir teka-teki yang belum ditemukan dari Model Standar, teori partikel fisika paling berpengaruh.

Kini, setelah mengumpulkan data dua setengah kali lebih banyak dari dalam fasilitas Large Hadron Collider (LHC) — tempat proton ditembakkan dalam kecepatan cahaya di ruang cincin bawah yang terletak di bawah tanah Swiss dan Prancis sedalam 27 km — para ahli menyebut partikel itu sebagai partikel Higgs.

“Hasil awal dengan rangkaian data penuh di 2012 sangat menakjubkan dan bagiku jelas bahwa kita berurusan dengan sebuah partikel, meski demikian kita masih perlu waktu untuk mengetahui jenis boson Higgs apakah itu,” kata Joe Incandela, juru bicara CMS dalam sebuah pernyataan.

Dave Charlton, juru bicara ATLAS sepakat bahwa hasil terbaru “itu menujukkan bahwa partikel baru itu memiliki putaran yang sama dengan sebuah boson Higgs dalam Model Standar,”  merujuk pada kandungan kuantum dalam elemen partikel.

Untuk memastikan bahwa partikel itu merupakan boson Higgs, para ahli fisika harus mengumpulkan banyak data untuk menyibak kandungan kuantumnya serta interaksinya dengan partikel lain. Contohnya, sebuah boson Higgs tidak berputar dan seimbang, atau ukuran bagaimana cermin gambarnya berinteraksi, yang seharusnya positif, keduanya ditunjang oleh data dari hasil percobaan ATLAS dan CMS.

Bahkan jika memang benar, para ilmuwan masih tidak yakin apakah boson Higgs adalah seperti yang diprediksi Model Standar atau mungkin boson paling ringan dibandingkan beberapa boson lainnya yang diprediksi ada dari teori-teori lainnya.

Menyaksikan bagaimana partikel ini meluruh menjadi partikel lainnya dapat membantu para ahli fisika untuk mengetahui apakah Higgs adalah “basis” dari Model Standar Higgs. Mendeteksi boson Higgs adalah hal yang langka, dengan hanya satu yang dapat diamati dari setiap 1 kuadriliun benturan proton-proton. Para ahli fisika LHC juga mengatakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak data untuk bisa memahami semua proses peluruhan Higgs.

Berdasarkan pengetahuan mengenai partikel saat ini, para ahli fisika mengatakan bahwa boson Higss bisa mencegah kehancuran jagad raya beberapa waktu ke depan. Itu karena massa dari boson Higgs adalah bagian terpenting dari sebuah perhitungan yang bisa memprediksi ruang dan waktu di masa depan. Boson yang 126 kali lebih berat dibandingkan masa proton ini dibutuhkan untuk menciptakan jagad raya yang tidak stabil yang akan memicu bencana miliaran tahun dari sekarang.

“Perhitungan ini bisa memberi tahu Anda bahwa puluhan miliar tahun dari sekarang mungkin akan terjadi bencana dahsyat,” kata Joseph Lykken, ahli fisika teoritis di Fermi National Accelerator Laboratory di Batavia, Illinois, pada bulan lalu dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science.

“Mungkin saja jagad raya yang kita diami pada dasarnya tidak stabil dan pada satu titik, miliaran tahun cahaya dari saat ini semuanya akan sirna,” tambah Lykken, orang yang juga ikut terlibat dalam eksperimen CMS.

0 komentar:

Posting Komentar